
TINGKATKAN IMUNITAS PADA MASA PANDEMI COVID-19 DENGAN BERPUASA
Artikel oleh Ibu Lilik Sriwiyati, S. Kep., Ns., M. Kep
Menurut Ika (2020) yang mengutip pendapat Budiningsari, menjelaskan bahwa kekebalan tubuh sangat dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas asupan gizi. Orang yang mengalami gizi kurang, akan sangat rentan terhadap infeksi Covid-19. Sementara orang yang bergizi baik, dengan kebutuhan energinya telah tercukupi, berpotensi besar memiliki kemampuan untuk memusnahkan virus Covid-19. Secara umum terdapat tiga fungsi asupan gizi yang digunakan oleh tubuh manusia. Pertama, menjadi sumber energi sebagai prioritas utama yang digunakan oleh tubuh. Kedua, fungsi regulasi yaitu mengatur agar tubuh sehat dan bugar, termasuk fungsi kekebalan tubuh. Ketiga, fungsi pertumbuhan yang merupakan prioritas terakhir dan akan berlangsung apabila fungsi pertama dan kedua telah terpenuhi.
Sejumlah penelitian menyebutkan berpuasa dapat meningkatkan imunitas. Sebaliknya, belum ada studi yang menyatakan berpuasa berisiko meningkatkan infeksi Covid-19. Berpuasa dengan benar dapat memperbaiki jaringan-jaringan sel yang rusak, merangsang produksi sel-sel darah putih baru. Hal ini mendasari regenerasi seluruh sistem kekebalan tubuh. Kondisi dengan sistem kekebalan yang telah diregenerasi akan semakin memperkuat tubuh dalam menangkal berbagai infeksi bakteri maupun virus dan penyakit lainnya. Tidak hanya meningkatkan imunitas, berpuasa juga membantu detoksifikasi tubuh. Selama berpuasa bisa membantu mengeluarkan berbagai racun yang tersimpan dalam tubuh. Misalnya zat-zat adiktif dalam makanan seperti pengawet dan pewarna makanan. Puasa juga dapat mengurangi massa lemak tubuh. Lemak yang berlebih dalam tubuh dapat merusak keseimbangan sistem kekebalan tubuh manusia. Lemak yang berlebih akan memicu produksi sel yang menyebabkan peradangan organ tubuh sehingga memicu munculnya penyakit pembuluh darah dan masalah kesehatan lainnya.
Nursastri (2020) yang mengutip pendapat Maryam mengatakan bahwa puasa bisa mengaktifkan autophagy. Pada dasarnya proses puasa adalah proses mengistirahatkan organ terutama organ pencernaan dan regenerasi sel yang dapat meningkatkan imunitas tubuh. Hal tersebut penting untuk pertahanan tubuh terhadap berbagai jenis virus atau kuman penyakit. Ketika berpuasa, tubuh tidak mendapatkan asupan makanan dan minuman selama kurang lebih 13 jam. Selama kurun waktu tersebut, sistem pencernaan diistirahatkan dan sel-sel tubuh mengalami regenerasi. Saat berpuasa sistem pencernaan yang sebelumnya bekerja terus-menerus akan beristirahat. Pada waktu istirahat tersebut, sel-sel tubuh akan memperbaiki diri. Pada saat berpuasa, hematopoietik (proses pembentukan komponen sel darah) akan bekerja dengan cara mengeluarkan sel-sel imunitas tubuh lebih baik seperti sel limfosit T dan sel limfosit B untuk pertahanan tubuh. Sel limfosit T dan sel limfosit B tersebut dapat menghasilkan antibodi untuk melawan berbagai virus atau kuman yang masuk.
SUMBER :
- 2020. Puasa Mampu Tingkatkan Imunitas. https://www.ugm.ac.id/id
- Nursastri, Sri Anindiati. 2020. Puasa dapat Tingkatkan Imunitas Tubuh. https://www.kompas.com
Recent Comments