Depresi atau Sedih ???

- oleh Fransisca Vita Febriana

Artikel oleh TIM Penyuluhan Kesehatan STIKES PANTI KOSALA

 

Kesedihan dan depresi sering dianggap sama namun faktanya tidak demikian. Ada batasan yang membedakan kesedihan dan depresi. Memahami perbedaan antara kesedihan dan depresi dapat membantu kita mengatasi keduanya dengan cara yang lebih baik. Orang yang merasa sedih biasanya menganggap diri mereka depresi.

Kesedihan adalah emosi atau sifat dasar manusia yang tergantung pada situasi. Misalnya saat gagal dalam ujian, seseorang yang dekat dengan kita meninggal dunia, putus cinta, kehilangan pekerjaan atau memiliki konflik di rumah. Ini dapat memengaruhi kita beberapa waktu, namun pada akhirnya kita kembali ke rutinitas normal. Selain itu, emosi akan hilang ketika kita menangis atau berbicara dengan orang lain. Kesedihan memudar seiring waktu, dan tidak memicu gejala lain seperti rasa putus asa. Namun, kesedihan yang terus-menerus bisa menjadi tanda utama depresi.

Depresi adalah jenis penyakit mental, tidak seperti kesedihan yang merupakan emosi. Banyak orang tidak menyadari jika mereka mengalami depresi hingga perasaan itu mengalahkan mereka. Depresi bertahan untuk jangka waktu lebih lama dan memengaruhi kehidupan sehari-hari seseorang.

Sebab, selain kesedihan berkepanjangan, depresi juga memiliki gejala lain seperti :

– Kurangnya motivasi, Perubahan pola makan, Penurunan berat badan

– Kesal atau gelisah, Iritasi, Perasaan tidak berharga

– Masalah tidur, Sakit kepala dan kelelahan ekstrem

– Sulit mengambil keputusan, Masalah konsentrasi

– Kehilangan rasa antusias, Kehilangan minat

– Pikiran untuk bunuh diri datang terus-menerus

Depresi bertahan pada seseorang sepanjang waktu dan di segala situasi. Orang yang mengalami depresi sering kehilangan kendali atas perasaan dan emosi mereka. Meski telah menangis dan berbicara pada orang yang dicintai, mereka berjuang untuk kembali ke kehidupan normal mereka. Para ahli menyebut, jika seseorang mengalami kesedihan selama lebih dari dua minggu, itu adalah tanda gangguan depresi dan ia harus segera berkonsultasi dengan psikolog.

Sederhananya, kesedihan adalah perasaan abstrak, sementara depresi bersifat subjektif. Kita boleh merasa sedih akan sesuatu yang kita alami, namun jangan abaikan tanda-tanda depresi. Perawatan sejak awal akan membantu kita keluar dari masalah serta meningkatkan kualitas hidup kita.